Kegalauan yang Dialami Bintang Porno Pria


Berprofesi sebagai aktor film porno? Hmm... sepertinya seru ya? Bergonta-ganti pasangan untuk berhubungan seks dan mendapatkan bayaran.  Kebanyakan kita mungkin beranggapan bahwa profesi aktor film porno selain enak (karena toh pria tidak rugi) juga merupakan salah satu pekerjaan termudah di dunia. Untuk sekejap, kedua hal ini mungkin ada benarnya karena kebanyakan orang melihat “apa yang ada di permukaan” daripada apa yang ada di baliknya.

Banyak pria yang memilih menjadi male porn star. Buktinya, industri film porno tumbuh kian subur dan tidak ada matinya. Di Jepang, sekitar 14.000 judul film diproduksi setiap tahun, dan di Amerika tidak kurang dari 11.000 judul lahir tiap tahun. Belum lagi rumah produksi film porno di Eropa dan Asia yang juga giat memproduksi film dewasa. Artinya terbuka peluang cukup besar menjadi salah satu pemain yang menjalankan profesi menyenangkan ini.

Eitss, nanti dulu! Malezones mengajak anda mengintip hasil wawancara dengan tujuh aktor film porno dari Porn Valley oleh seorang blogger dan freelance journalist terkemuka Susannah Breslin. Hasil wawancara ini menyimpulkan 7 hal yang menjadi pertentangan, kegalauan, dan suka-duka pria perkasa yang biasa tampil memukau di depan kamera. Apa sajakah itu?



#1 Membangun chemistry dengan lawan main.

Melakukan hubungan seksual tanpa chemistry sama saja dengan minum kopi pahit dan segelas air garam. Penting untuk setidak-tidaknya membuat lawan main tertarik untuk make-out setelah satu atau dua gelas bir. Bagaimanapun, wanita menyukai permainan seks dengan pria yang menarik, enak dilihat serta dapat membuatnya tertawa. Artinya, profesi sebagai male porn star bukan sekedar melakukan aktivitas seksual, tetapi juga soal kepribadian dan membangun mood.



#2 Kehidupan di dalam layar vs Kehidupan di luar layar.

Meskipun seorang aktor berhubungan seksual dengan aktris, itu adalah adegan yang terjadi dalam film dan harus tetap dibatasi sampai di situ. Kesulitan seorang male porn star adalah ketika ia memiliki juga kehidupan cinta di luar filmnya. Tentu sulit untuk menelepon istrinya dan berkata, “Sayang, sebentar lagi saya pulang setelah menyelesaikan adegan terakhir dengan Julia Parton.”

Jeremy Steele, aktor film Naughty Neighbors dan M.I.L.F Money, mengatakan bahwa hal tersulit baginya adalah memulai sebuah hubungan normal di luar pekerjaannya. “Saat mengatakan kepada salah satu wanita tentang pekerjaan saya, ia langsung menghilang dan tidak pernah bisa lagi dihubungi,” katanya.

“Hal kedua yang sulit adalah menemukan karier baru setelah berhenti bermain film porno. Akan sulit untuk mendapatkan pekerjaan normal, terutama saat pria sudah menjadi maskot untuk peran tertentu, misalnya menjadi gigolo,” tambahnya.



#3 Apakah saya terlalu muda? Atau terlalu tua?

Industri film porno adalah industri yang sangat unik. Belum tentu aktor berusia 20an akan lebih diminati daripada aktor berusia 50an. Film porno memiliki pasar yang sangat tersegmen, dan jika memang sudah menemukan pasarnya, akan mudah bahkan bagi seorang aktor berumur 72 tahun untuk mendapatkan banyak uang dari penjualan filmnya. Dave Cummings menjadi salah satu contohnya; ia memerankan film Sugar Daddy di usia 72 tahun. Shigeo Tokuda dari Jepang bahkan berusia 74 tahun saat beradu acting dengan wanita muda.

Terlalu muda dari segi usia juga terkadang membuat pihak manajemen film berlarut-larut mempertimbangkan bayaran yang akan diberikan. Terlalu muda dalam film porno, terutama bagi aktor, akan dianggap kurang kredibel.



#4 Kesulitan mengatur ereksi.

Proses pengambilan gambar film porno sepanjang 20 menit dapat berlangsung hingga 2—3 jam. Tantangan bagi male porn star adalah bagaimana meminta Mr. P untuk berdiri dengan prima setiap kali diperlukan dalam adegan tertentu. Seymore Butts, sutradara film porno, setuju bahwa aktorlah yang paling menghadapi kesulitan terbesar saat shooting.

“Sulit bagi aktor untuk menghadapi beberapa halangan di depan matanya, misalnya ia tidak tertarik dengan wanita lawan mainnya dan ketika harus berhubungan seksual di tempat-tempat yang tidak nyaman seperti di lantai, di cuaca dingin, cuaca panas, dan kalau-kalau tiba-tiba harus dipotong adegannya,” jelas Butts.



#5 Masalah pembayaran/royalti.

Richard Mann, aktor film Freaknic 2 dan Big Mann on Campus, berbagi pengalamannya saat ia dan teman-teman aktornya mendapatkan bayaran yang sangat kecil. Menurutnya, di dalam dunia film porno, aktor tidak lagi mendapatkan royalti atas penjualan filmnya. Mereka hanya mendapatkan bayaran satu kali sebagaimana sistem “beli putus”. Kontrak yang tidak adil ini sungguh memberatkan para aktor, sementara di sisi lain, tidak mungkin pula mereka akan mengajukan tuntutan lewat Persatuan Aktor Film Porno misalnya.



#6 Apakah semua male porn star percaya diri saat berhubungan seksual?

Menurut male porn star Zak Smith, apapun yang terjadi dalam setting film porno akan mempengaruhi kehidupannya di dunia nyata tentang apakah wanita akan tidur dengannya atau tidak. Peran tertentu sungguh membangkitkan percaya diri, sementara beberapa peran “yang tidak menguntungkan” akan membuat pria-pria ini kehilangan rasa aman dan percaya diri saat berinteraksi dengan wanita di luar pekerjaannya.



#7 Segalanya tentang perspektif.

Poin ini merupakan rangkuman pemikiran seorang James Deen, aktor film porno yang boleh dikatakan paling terkenal saat ini. Baginya, kunci meraih keberhasilan dalam bidang pekerjaan ini sangat sederhana, yakni menjadi positive attitude. Dengan sikap positif, Deen membenarkan pandangan sebagian besar orang bahwa menjadi male porn star adalah pekerjaan yang sangat mudah.



Bagaimana? Anda masih tertarik menjadi aktor bintang porno? Siap dengan kegalauan-kegalauaan seperti diatas?

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Kegalauan yang Dialami Bintang Porno Pria"

Back To Top